Dihantui – Kejadian ini terjadi di provinsi Nusa Tenggara Barat, Kabupaten Lombok Barat tepatnya Di desa Gelumpang. Sebut saja nama saya adalah Sarah. Waktu itu saya lagi hamil besar, kira kira umur dua bulan umur kehamilan saya. Saat itu aku tinggal bersama mertua ku yang sangat baik kepada ku. Ini membuatku nyaman di rumahnya. Dan mereka menyambut baik kedatanganku.
slot online
Ketika malam tiba…
Ini adalah malam pertama ku di desa mertuaku, dan rumah-rumah warga masih berjauhan, karena memang desanya masih asri.
Saat saya ingin tidur, tiba-tiba ada suara ketukan di jendela saya, tapi suaranya seperti kuku . Aku pun memikirkan mungkin orang yang iseng aja.
“atau suami ku yang lagi bercanda? ” Tanya ku dalam hati ku?.
Saat aku melamun memikirkan nya, tiba-tiba mertua ku memanggilku.
“Sarah kamu se sini nak” panggil Ibu mertua ku dari luar kamar.
“Iya Bu, Sarah keluar nih” Jawab ku ke ibu mertuaku.
Ibu mertua ku pun mengajak ku duduk di kursi dan menceritakan tentang hal yang aku pikir kan tadi.
“Sarah kalo malam begini kamu jangan keluar ya, seperti duduk diluar rumah malam malam, atau membuka jendela, jika ada yang bersuara seperti garukan kuku kamu jangan intip itu adalah BEBIRI atau biasa disebut Kuyang tapi bukan cuma kepala nya yang kelihatan tapi seluruh tubuh tapi tanpa kulit dan suka memangsa bayi dalam kandungan.
Bebiri ini biasa di sebut setan janin oleh warga desa dan menghisap darah janin dalam kandungan bahkan bisa membuatnya mati dan menghilang “. Ucap mertuaku menasehatiku untuk tidak keluar malam dan membuka jendela.
online slot
Aku pun sempat ketakutan dengan apa yang di cerita kan oleh ibu mertuaku. Dan aku pun menceritakan tentang di jendela tadi waktu di kamar.
” Bu tadi di kamar aku dengar suara garukan kuku bu ” Tanya ku ke ibu.
Jaga kandungan kamu ya nak, kalo misalnya sendirian, kamu kunci semua pintu rumah, dan ingat jangan buka pintu untuk siapapun bahkan jika kamu melihat suamimu tapi tidak memberi salam kamu jangan buka kan pintu,karena hampir sepertiga warga di kampung ini adalah Beberi atau Kuyang.
Pagi pun tiba….
Aku pun menceritakan semuanya pada suami ku tentang kisah ku semalaman.
Aku pun meminta untuk tinggal di rumah orang tua asuhku saja
“Mas kita tinggal aja ya di rumah orang tuaku aku takut mas disini” Saran ku kepada suamiku.
“Jangan takut kalo di rumah ini kamu aman dari mereka semua” Ucap suamiku menenangkan pikiran negatif ku.
“Tapi asalkan kamu jangan keluar kalo malam ya” Saran suamiku.
Malam pun tiba….
Malam keduanya aku kembali mendengar suara itu menggangu ku lagi sekitar jam
02.00 malam. Aku pun terbangun karena suaranya lebihh keras. Suara kuku nya lebih keras aku pun membangunkan suamiku.
“Mass bangun mas aku dengar suara itu lagi mas” Ucapku saat membangunkan suamiku.
Akhirnya suami ku pun bangun. Saat suami ku bangun tiba-tiba suara
Di jendela menghilang tapi seketika aku mendengar suara orang berjalan di atas atap rumah dan seperti menyeret sesuatu.
“Mas itu apa yang di atap rumah? ” Tanya ku ke mas rio.
“Aku juga nggak tau sayang” jawab suamiku yang sedang ketakutan.
Aku dan suamiku pun ketakutan sampai tak berani bergerak dan keringat kami pun bercucuran, nafas kita tersenggal senggal kayak habis berlari ratusan meter.
Tiba-tiba perut ku pun sakit aku pun ingin berteriak tapi tiba-tiba suami ku menutup mulut ku.
Tiba-tiba ayah dan ibu mertuaku membuka pintu dan melihat ku kesakitan.
Mereka pun menemuiku dengan perasaan khawatir.
Ayah mertua ku pun berkata
“Apa mau mu iblis Jahannam, jangan ganggu keluarga ku” Ucap ayah dan menodongkan keris kecil ke atap rumah.
Dan tak berapa lama aku mendengar suara di luar jendela seperti kelapa jatuh padahal tidak ada pohon kelapa di sekitar rumah.
Terus ayah berkata
“Besok akan ada orang meninggal” Ucap ayah mertuaku.
Pagi harinya, ucapan ayah mertuaku pun benar terjadi. Terdengar dari suara pengeras suara mesjid megungumkan bahwa ada orang meninggal gara gara melawan beberi.
Tubuhnya terbelah dua dan yang lebih mengagetkan lagi adalah kepalanya di temukan di dekat jendela kamar ku, tangannya di temukan di pinggir sungai.
Kakinya di teras rumahnya sendiri dan badanya di temukan di atas kuburan cina.
Karena aku melihat kepala nya putus aku pun nggak nafsu makan dalam beberapa hari.
1 minggu kemudian…
Cerita beberi tetangga ku masih saja terdengar dan salah satu Ibu Ibu yang kudengar mengatakan bahwa “Anak dan istrinya di mangsa makanya ia melawan makhluk tersebut”.
Saat sampai di desa ini aku sangat merasa heran. Karena belum pernah aku mendengarkan suara lantunan azan walaupun ada masjid di desa ini, aku juga nggak pernah liat warga warga kampung sini pergi masjid. Hanya suara azan dari kampung sebelah aja yang kedengeran suara azannya.
“Ketika lantunan azan merdu dari mesjid sebelah berkumandang aku seperti mendengar suara lolongan anjing bersahut-sahutan di desa ini padahal ini tidak ada hewan liar bahkan anjing liar bisa di hitung jari tapi suaranya terdengar seperti segerombolan anjing”. Tanya ku pada diriku sendiri heran. Namun suaranya hanya terdengar saat suaranya hanya terdengar jika azan saja. Aku pindah ke kos kosan yang jauh dari kampung mertuaku untuk tidak ada yang mengganggu ku lagi. Setelah kami pindah aku dan suamiku pun tak pernah melihat kejadian yang membuat kami merasakan ketakutan malah kami merasakan kebahagiaan bersama suamiku.
