Dihantui – Ceritanya ada sebuah bangunan sekolah, yang adalah satu-satunya bangunan SD yang menjadi tempat menuntut ilmu, termasuk aku yang dulunya juga menjadi salah satu murid disana. Sebelum aku masuk ke sekolah dasar, aku mengira bahwa sekolah ini hanyalah sekolah biasa. Namun, setelah aku lulus dari taman kanak-kanak aku tersadar bahwa perkiraanku ternyata salah besar.
Saat itu, ketika aku mendapat libur setelah lulus TK, awalnya aku berpikir bahwa libur ini pasti akan sangat menyenangkan. Pikiran itu seketika menghilang waktu aku, ayah, ibu dan adikku ingin berkunjung ke rumah sepupuku pada malam hari. Di sepanjang perjalanan, sangat senang memikirkan tentang permainan apa yang bakal aku mainkan dengan sepupuku nanti. Tapi, aku melewati sekolah itu, betapa terkejutnya aku, melihat sosok pocong dengan ukuran yang begitu besar serta kain kafan yang terlihat lusuh dan beberapa bercak kecoklatan yang menempel pada kain tersebut. Saat aku sudah melewati sekolah itu cukup jauh, aku memberanikan diri untuk mendongak dan menatap ayahku. Ayahku yang melihatku hanya tertawa dan bertanya kenapa aku tiba-tiba diam dan menatapnya, aku hanya menggeleng dan mengalihkan pandanganku kedepan.
Sampai di rumah sepupuku aku hanya duduk dan diam, dan tak bisa menyembunyikan ketakutan yang aku rasakan. Aku berdiam diri cukup lama, meskipun pada akhirnya aku bisa bermain dengan sepupuku. Sosok besar itu terus terbayang bayang dipikiranku, bahkan aku berpikir bahwa sosok itu akan menarikku jika dia melihatku. Saat aku berpamitan, rasa takutku kembali menyerangku, apalagi ketika mulai mendekati sekolah itu aku berjongkok dan menutup kedua mataku dengan tanganku supaya aku tidak bisa melihatnya, tapi justru ketika menutup mata, justru aku dapat melihat pocong itu makin jelas.
Liburku pun berakhir. Liburan yang hanya dikelilingi oleh ketakutan dan bayangan sosok besar yang selalu ada dalam pikiranku, sehingga aku takut saat ingin pergi masuk ke sekolah dasar untuk pertama kalinya karena aku tidak ingin melihat sosok itu lagi. Saat aku diantar oleh ibuku ke sekolah aku tak lagi melihat sosok di depan gerbang, aku cukup lega. Tapi setelah memasuki lapangan dan meluaskan pandangaku, aku melihat berbagai macam sosok yang ada disana, mulai dari kunti, pocong itu, dan beberapa makhluk yang entah apa itu namanya.
Tidak hanya itu, kejailan sosok-sosok ini begitu menggangu. Aku dan teman-teman sekelasku juga pernah melihat fisik mereka yang benar-benar tinggi. Mereka bahkan berani memutar jam mainan besar yang ada di sebelahku saat jam istirahat, dan pastinya aku dan teman-temanku terkejut serta takut dengan kejadian tersebut. Sekarang aku sudah lulus, bangunan tersebut tetap sama, hanya warna catnya saja yang berbeda. Bahkan hingga sekarang pun aku masih sering melihat makhluk-makhluk itu, saat melintasi sekolah tersebut dan juga sering mendengar suara ramai seperti ada banyak orang berbelanja di pasar, saat aku pulang dari rumah sepupuku diatas jam 9 malam. Dan yang paling terbaru yang aku alami adalah, mendengar suara gamelan yang terdengar sangat jelas.
